Selasa, 13 November 2012

Yamaha New Vixion vs. Honda CB15R


Sebagai Blogger yang kebetulan sering mengulas kedua produk diatas,  banyak mendapatkan pertanyaan dari pengunjung warung…mana yang terbaik diantara keduanya.
Kebimbangan tingkat tinggi menyerang mayoritas biker yang sudah ngebet ingin meminang sikuda besi. Karena unit belum resmi mengaspal, tentu saja Bim2 tidak banyak bisa memberikan saran. Hanya saja….sebagai biker yang mengerti betul karakter masing-masing brand, IWB akan coba memberikan gambaran untuk memudahkan kita menjatuhkan pilihan. Yuk….kita diskusikan sama-sama…..
New Vixion…..secara garis besar kita sudah bisa meraba seperti apa upgrade yang dilakukan YIMM. Mulai dari speedometer (menganut semi digital display), RDB serta kaki-kaki yang kini semakin gambot. Efeknya sudah bisa ditebak….bantingan cornering, serta stabilitas pada high speed dipastikan meningkat. Semuanya semakin komplit sebab pihak YIMM melengkapi gen anyar dengan rear disk brake (RDB) guna menahan laju sikuda besi. Sebuah kemajuan yang patut kita apresiasi. Nah…kelebihan rata-rata motor racikan garputala adalah handling yang tajam, ringan, lincah serta stabil.
Sensasi bisa kita rasakan ketika sampeyan melakukan cornering. Respon suspensi (stiff) plus kalkulasi geometri membuat jaran wesi Yamaha grade-nya selalu sedikit diatas kompetitor. Fell-nya beda bro…tidak kedodoran dan balancing cukup sempurna. Apakah karena sasis deltabox yang rigid?. Pastinya. Namun tidak mutlak. Bisa kita ambil contoh sikebo Byson. Kendati frame yang dicangkokan hanya tipe diamond yang rigiditas notabene dibawah deltabox, urusan cornering bisa IWB acungin jempol. So…IWB lebih setuju selain ban yang mendukung, kalkulasi geometri menjadi resep ampuh kehandalan handling rata-rata motor Yamaha. Terus gimana dengan Honda CB15 alias teralis?….
Lawong unitnya aja belum tahu gimana mau menjawab?. Tapi…tidak ada salahnya IWB coba meraba dan menganalisa berdasarkan pengalaman nyemplak beberapa motor racikan AHM. Soal handling straight speed….motorsport Honda tidak kalah dibanding dengan Yamaha. Keantengan keduanya bisa dibilang 11:12 alias identik. Sayang seperti artikel sebelumnya….untuk urusan cornering, Honda kudu mengakui keunggulan motorsport kompetitor. Dari pengalaman IWB….ketajaman, kelincahan, kestabilan melakukan cornering masih dibawah racikan garputala. Analisa pribadi….ukuran ban, serta karakter suspensi Showa (soft) menjadi penyumbang terbesar diluar frame itu sendiri. Bahkan…sebagai contoh ketika ukuran karet bundar NMP dimekarin hingga 120-pun (belakang), handling cornering tetap belum mampu menyamai Byson. Padahal dari segi sasis mereka lahir dari dunia yang sama yakni tipe diamond atau berlian. Artinya?….kalkulasi geometri lebih memegang peranan penting diluar faktor yang kita sebutkan sebelumnya…..
Tapi patut diingat….CB15 nyomot basis sasis CBR250R yang jauh lebih rigid dibanding tipe berlian. So….IWB yakin generasi teralis beda. Syukur-syukur dengan banderol dibawah 25jutaan, engineering Honda mampu menterjemahkan secara murni seluruh kelebihan handling  CBR250R yang stabil dan mumpuni gampang ditekuk melibas trek tajam-tajam. Hanya saja….untuk generasi CB150R tentu saja jangan berharap banyak untuk urusan cornering. Sumbangsih ban serta ukuran pelk sangat mutlak hukumnya. Dan Street fire sepertinya sedikit inferior dibanding rival dekatnya…New Vixion. Yah…ini hanya analisa pribadi sebab semua kudu dibuktikan dilapangan terlebih dahulu sebelum jatuh pada kesimpulan akhir. Terus gimana urusan engine??…..
Dengan dibekali mesin SOHC, 4 klep 150cc, forged pistom diasil silinder…..output power Vixion tembus 14,8HP. Bahkan kabarnya…ada kenaikan hingga 1 DK untuk versi anyar. Sementara torque mencapai  13.1NM atau unggul 0.5NM dibanding CBR150R sebagai basis engine CB150R. Namun karena belum resmi keluar dari YIMM maka kabar ini IWB simpan dulu. Durability-nya?? tidak usah diragukan. Malang melintang di dunia persilatan selama hampir 5 tahun sejak 2007 silam…generasi Vixion menjadi raja motor dikelasnya. Karakternya yang easy to ride, excellent power pick up, minim vibrasi, irit serta free maintenance menjadi ciri khas tak tertandingi. Semua kelebihan diatas disinyalir akan tetap diturunkan kepada Vixion Lightning. Hanya saja akibat membengkaknya ukuran pelk serta ban…plus naiknya ukuran sproket belakang untuk mengimbangi perubahan kaki-kaki, lazimnya top speed bakal dikorbankan. Kecuali engineering YIMM mempunyai resep jitu  untuk mengakali kelemahan tersebut dengan perombakan bagian dapur pacu. Nah…sisi ini masih misterius mengingat belum ada presentasi khusus dari pihak Yamaha terhadap all new Vixion…..

Honda CB150R…..statusnya sebagai produk baru menggelitik kita membahas lebih jauh sisi engine….apakah betul mesin sang Street Fire sama plek dengan CBR150R. Untuk masalah ini, pak Edi/Technical Department AHM menegaskan kebenarannya. Ibaratnya plug and play brosis. Bedanya hanya pada perangkat nihilnya O2 sensor serta ukuran sproket gir belakang yang kini berukuran 45. Artinya apa??. Secara teori accelerasi CB150R bakal lebih superior dibanding sang fairing (ukuran gir 43) namun top speed masih dibawahnya. Tindakan memang disengaja agar karakter mesin overbore CB150R bisa jabanin accelerasi sang rival yang terkenal yahud. Kelemahan karakter engine CBR150R yang kurang nendang di putaran bawah, diperbaiki AHM lewat perombakan ukuran mata gear belakang plus downgrade pelk dan ban dengan size yang lebih mungil. . So….dari analisa pribadi, CB50R bakal nampol pada putaran bawah serta berisi diputaran atas. Pendeknya nafas tiap gigi dampak menaikkan gir belakang ditutupi karakter mesin DOHC yang bernafas panjang.  Brilian……
Last…diatas kertas, CB150R sepertinya memang unggul untuk urusan performa. Kenapa?. Hanya sekedar mengintip spek…power Street Fire bisa menyentuh angka 17 horse power…terbaik dikelasnya. Namun yang patut dijadikan catatan dan patut diperhatikan…kelemahan AHM selama ini adalah masih tingginya getaran tiap produk sport yang mereka racik. Maksude??. Jika mzbro melakukan test ride silang, rata-rata motorsport Yamaha begitu minim vibrasi. Yup….tidak banyak getaran yang kita rasakan pada bagian stang, foot step serta bagian body lain. Dan sisi tersebut masih menjadi kelemahan produk sport AHM dibanding YIMM. Sepele sih, tapi diakui atau tidak bisa mempengaruhi kenyamanan pemakai. Mungkin AHM dapat mencontoh basis konstruksi CBR150R yang senyap dan lembut. Digeber sampai mentokpun, getaran tetap minim dirasakan. Great work from Honda Thailand. Semoga saja pada vesi CB150R kelemahan ini bisa diperbaiki. So…Honda CB150R vs Yamaha New Vixion?.  Kalau disuruh milih iso brodhol (rontok red) rambute sampeyan. Lawong podo apike je :mrgreen:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Template by : kendhin x-template.blogspot.com