Sebagai
Blogger yang kebetulan sering mengulas kedua produk diatas, banyak
mendapatkan pertanyaan dari pengunjung warung…mana yang terbaik diantara
keduanya.
Kebimbangan tingkat tinggi menyerang mayoritas biker yang sudah ngebet ingin meminang sikuda besi. Karena unit belum resmi mengaspal, tentu saja Bim2 tidak banyak bisa memberikan saran. Hanya saja….sebagai biker yang mengerti betul karakter masing-masing brand, IWB akan coba memberikan gambaran untuk memudahkan kita menjatuhkan pilihan. Yuk….kita diskusikan sama-sama…..
Kebimbangan tingkat tinggi menyerang mayoritas biker yang sudah ngebet ingin meminang sikuda besi. Karena unit belum resmi mengaspal, tentu saja Bim2 tidak banyak bisa memberikan saran. Hanya saja….sebagai biker yang mengerti betul karakter masing-masing brand, IWB akan coba memberikan gambaran untuk memudahkan kita menjatuhkan pilihan. Yuk….kita diskusikan sama-sama…..
New Vixion…..secara garis besar kita
sudah bisa meraba seperti apa upgrade yang dilakukan YIMM. Mulai dari
speedometer (menganut semi digital display), RDB serta kaki-kaki yang
kini semakin gambot. Efeknya sudah bisa ditebak….bantingan cornering,
serta stabilitas pada high speed dipastikan meningkat. Semuanya semakin
komplit sebab pihak YIMM melengkapi gen anyar dengan rear disk brake
(RDB) guna menahan laju sikuda besi. Sebuah kemajuan yang patut kita
apresiasi. Nah…kelebihan rata-rata motor racikan garputala adalah
handling yang tajam, ringan, lincah serta stabil.
Sensasi
bisa kita rasakan ketika sampeyan melakukan cornering. Respon suspensi
(stiff) plus kalkulasi geometri membuat jaran wesi Yamaha grade-nya
selalu sedikit diatas kompetitor. Fell-nya beda bro…tidak kedodoran dan
balancing cukup sempurna. Apakah karena sasis deltabox yang rigid?.
Pastinya. Namun tidak mutlak. Bisa kita ambil contoh sikebo Byson.
Kendati frame yang dicangkokan hanya tipe diamond yang rigiditas
notabene dibawah deltabox, urusan cornering bisa IWB acungin jempol.
So…IWB lebih setuju selain ban yang mendukung, kalkulasi geometri
menjadi resep ampuh kehandalan handling rata-rata motor Yamaha. Terus
gimana dengan Honda CB15 alias teralis?….
Lawong unitnya aja belum tahu gimana mau
menjawab?. Tapi…tidak ada salahnya IWB coba meraba dan menganalisa
berdasarkan pengalaman nyemplak beberapa motor racikan AHM. Soal
handling straight speed….motorsport Honda tidak kalah dibanding dengan
Yamaha. Keantengan keduanya bisa dibilang 11:12 alias identik. Sayang
seperti artikel sebelumnya….untuk urusan cornering, Honda kudu mengakui
keunggulan motorsport kompetitor. Dari pengalaman IWB….ketajaman,
kelincahan, kestabilan melakukan cornering masih dibawah racikan
garputala. Analisa pribadi….ukuran ban, serta karakter suspensi Showa
(soft) menjadi penyumbang terbesar diluar frame itu sendiri.
Bahkan…sebagai contoh ketika ukuran karet bundar NMP dimekarin hingga
120-pun (belakang), handling cornering tetap belum mampu menyamai Byson.
Padahal dari segi sasis mereka lahir dari dunia yang sama yakni tipe
diamond atau berlian. Artinya?….kalkulasi geometri lebih memegang
peranan penting diluar faktor yang kita sebutkan sebelumnya…..
Tapi
patut diingat….CB15 nyomot basis sasis CBR250R yang jauh lebih rigid
dibanding tipe berlian. So….IWB yakin generasi teralis beda.
Syukur-syukur dengan banderol dibawah 25jutaan, engineering Honda mampu
menterjemahkan secara murni seluruh kelebihan handling CBR250R yang
stabil dan mumpuni gampang ditekuk melibas trek tajam-tajam. Hanya
saja….untuk generasi CB150R tentu saja jangan berharap banyak untuk
urusan cornering. Sumbangsih ban serta ukuran pelk sangat mutlak
hukumnya. Dan Street fire sepertinya sedikit inferior dibanding rival
dekatnya…New Vixion. Yah…ini hanya analisa pribadi sebab semua kudu
dibuktikan dilapangan terlebih dahulu sebelum jatuh pada kesimpulan
akhir. Terus gimana urusan engine??…..
Dengan dibekali mesin SOHC, 4 klep 150cc,
forged pistom diasil silinder…..output power Vixion tembus 14,8HP.
Bahkan kabarnya…ada kenaikan hingga 1 DK untuk versi anyar. Sementara
torque mencapai 13.1NM atau unggul 0.5NM dibanding CBR150R sebagai
basis engine CB150R. Namun karena belum resmi keluar dari YIMM maka
kabar ini IWB simpan dulu. Durability-nya?? tidak usah diragukan. Malang
melintang di dunia persilatan selama hampir 5 tahun sejak 2007
silam…generasi Vixion menjadi raja motor dikelasnya. Karakternya yang
easy to ride, excellent power pick up, minim vibrasi, irit serta free
maintenance menjadi ciri khas tak tertandingi. Semua kelebihan diatas
disinyalir akan tetap diturunkan kepada Vixion Lightning. Hanya saja
akibat membengkaknya ukuran pelk serta ban…plus naiknya ukuran sproket
belakang untuk mengimbangi perubahan kaki-kaki, lazimnya top speed bakal
dikorbankan. Kecuali engineering YIMM mempunyai resep jitu untuk
mengakali kelemahan tersebut dengan perombakan bagian dapur pacu.
Nah…sisi ini masih misterius mengingat belum ada presentasi khusus dari
pihak Yamaha terhadap all new Vixion…..
Honda
CB150R…..statusnya sebagai produk baru menggelitik kita membahas lebih
jauh sisi engine….apakah betul mesin sang Street Fire sama plek dengan
CBR150R. Untuk masalah ini, pak Edi/Technical Department AHM menegaskan
kebenarannya. Ibaratnya plug and play brosis. Bedanya hanya pada
perangkat nihilnya O2 sensor serta ukuran sproket gir belakang yang kini
berukuran 45. Artinya apa??. Secara teori accelerasi CB150R bakal lebih
superior dibanding sang fairing (ukuran gir 43) namun top speed masih
dibawahnya. Tindakan memang disengaja agar karakter mesin overbore
CB150R bisa jabanin accelerasi sang rival yang terkenal yahud. Kelemahan
karakter engine CBR150R yang kurang nendang di putaran bawah,
diperbaiki AHM lewat perombakan ukuran mata gear belakang plus downgrade
pelk dan ban dengan size yang lebih mungil. . So….dari analisa pribadi,
CB50R bakal nampol pada putaran bawah serta berisi diputaran
atas. Pendeknya nafas tiap gigi dampak menaikkan gir belakang ditutupi
karakter mesin DOHC yang bernafas panjang. Brilian……
Last…diatas kertas, CB150R
sepertinya memang unggul untuk urusan performa. Kenapa?. Hanya sekedar
mengintip spek…power Street Fire bisa menyentuh angka 17 horse
power…terbaik dikelasnya. Namun yang patut dijadikan catatan dan patut
diperhatikan…kelemahan AHM selama ini adalah masih tingginya getaran
tiap produk sport yang mereka racik. Maksude??. Jika mzbro melakukan
test ride silang, rata-rata motorsport Yamaha begitu minim vibrasi.
Yup….tidak banyak getaran yang kita rasakan pada bagian stang, foot step
serta bagian body lain. Dan sisi tersebut masih menjadi kelemahan
produk sport AHM dibanding YIMM. Sepele sih, tapi diakui atau tidak bisa
mempengaruhi kenyamanan pemakai. Mungkin AHM dapat mencontoh basis
konstruksi CBR150R yang senyap dan lembut. Digeber sampai mentokpun,
getaran tetap minim dirasakan. Great work from Honda Thailand. Semoga
saja pada vesi CB150R kelemahan ini bisa diperbaiki. So…Honda CB150R vs
Yamaha New Vixion?. Kalau disuruh milih iso brodhol (rontok red) rambute sampeyan. Lawong podo apike je
Tidak ada komentar:
Posting Komentar